Pernah Liat Semangka yang Berongga ? Jangan Dimakan!

Kita semua tahu bahwa di zaman sekarang ini susah untuk mencari makanan yang benar-benar sehat. Bahkan sekarang kebanyakan makanan malah mengandung bahan kimia sintesis. Giliran ada yang sehat (kayak buah dan sayuran), pasti disemprot pake pestisida. Maka dari itu kita diwajibkan berhati-hati dan selektif dalam memilih makanan, demi diri sendiri dan keluarga kita.


Kali ini beredar kabar tentang buah semangka. Nah, bagi sobat yang suka makan buah yang satu ini, kamu wajib pantengin terus artikel ini sampai habis ya!

Sungguh terlalu kalau ada orang yang belom pernah makan buah semangka. Secara buah yang memiliki bahasa latin “citrulluss lanatus” ini gampang banget di temui di Indonesia, mulai dari pasar sampe supermarket, pasti menjual semangka.

Yang perlu diwaspadai neh, ternyata ada beberapa buah semangka yang enggak layak untuk dikonsumsi terus-menerus.

Lha kok bisa, bukannya semangka itu bergizi yak?

Iyak, buah semangka emang mengandung gizi tinggi. Tapi banyak para petani yang menggunakan pupuk berbahaya untuk nyuburin tanaman semangka.

Salah satunya pupuk yang mengandung forchlorfenuron. Pupuk ini berfungsi untuk memperbesar ukuran semangka hingga 20% dengan masa panen yang relatif lebih cepat. Dengan demikian, petani bakal meraup keuntungan yang lebih besar. Setidaknya itulah tujuan akhir perusahaan pembuat pupuk.

Pernah Liat Semangka yang Berongga Seperti Ini? Jangan Dimakan!

Umumnya, buah semangka yang diberi pupuk forchlorfenuron cenderung memiliki ukuran yang lebih besar. Tapi hal ini gak berlaku mutlak, belum tentu semua semangka berukuran besar akibat pupuk tersebut.

Sedangkan biji putih tak berisi pada semangka yang sudah matang memang efek pupuk tersebut. Semangka tanpa forchlorfenuron akan memiliki biji berwarna hitam atau kecoklatan dan berisi.

Ciri lain dari buah semangka yang diberi forchlorfenuron, biasanya memiliki rongga kosong berupa retakan di bagian inti buah. Hal ini dikarenakan proses pembesaran buah yang lebih agresif dalam waktu yang relatif lebih cepat.

Semakin banyak forchlorfenuron digunakan dalam pemupukan, kemungkinan rongganya juga makin gede, karena adanya pembentukan gas di dalam buah yang memerlukan ruang.

Environmental Protection Agency (EPA) atau Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat mengungkapkan bahwa forchlorfenuron bersifat sitotoksik dan memicu gangguan kesehatan, diantaranya:

Menyebabkan masalah pada kulit
Jika tertelan menimbulkan toksisitas pernafasan
Meningkatan lesi mortalitas
Menyebabkan masalah pada perut janin. Wanita hamil dilarang untuk mengonsumsi buah atau sayur hasil pemupukan dengan forchlorfenuron ini, sebab bisa meningkatkan risiko kelainan pada fungsi pencernaan janin.

Yang terbaik adalah, kembalilah pada produk pertanian dengan proses yang alami. Karena bagaimanapun, buah organik jauh lebih menyehatkan ketimbang buah hasil pemupukan bahan kimia sintesis.

http://googletrendstoday.com/

0 Response to "Pernah Liat Semangka yang Berongga ? Jangan Dimakan!"

Posting Komentar